Audiensi Penguatan Komunikasi Publik dan Kehumasan Pemda DIY

Yogyakarta - Kamis (25/05/2023) Arus informasi yang cepat membuat komunikasi publik menjadi hal penting di semua instansi. Hal inilah yang mendorong Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) DIY bersama Biro Umum, Humas, dan Protokol Setda DIY mengadakan audiensi dengan STMM (Sekolah Tinggi Multi Media) "MMTC" Yogyakarta. Audiensi berlangsung di Ruang Rapat Senat STMM “MMTC” Yogyakarta. Turut hadir dalam acara, Kepala Dinas Kominfo DIY, Hari Edi Tri Wahyu Nugroho, S.I.P., M.Si., beserta jajaran, Kepala Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY, Drs. Imam Pratanadi, M.T., beserta jajaran. Kedatangan dari Pemda DIY disambut dengan baik oleh Ketua STMM “MMTC” Yogyakarta, Ir. Noor Iza, M.Sc., beserta jajaran pegawai serta dosen.

Master of Ceremony (MC) membuka audiensi dengan memanjatkan puji syukur dan pengenalan diskusi terkait Penguatan Komunikasi Publik dan Strategi Kehumasan.  Audiensi kemudian dipandu oleh Moderator Edi Giantoro, S.E. M.Sn selaku Puket III Bidang Kemahasiswaan STMM “MMTC” Yogyakarta. Tidak berlama-lama, dilanjutkan dengan sambutan dari masing-masing pihak.

Kepala Dinas Kominfo DIY memanjatkan rasa syukur, sehingga dapat hadir dan bersilaturahmi bersama. Berkaitan mengenai topik yang diangkat di pagi tersebut, Kepala Dinas Kominfo DIY mengutarakan tujuan yang berkaitan dengan penguatan dan kerja sama dengan STMM “MMTC” Yogyakarta dalam bidang komunikasi publik dan kehumasan. Hal ini selaras dengan kondisi di lapangan dimana dunia media semakin dinamis, sebut saja gerakan memviralkan sesuatu hal di media sosial tak terkecuali di DIY.

“Kami kemudian memandang (STMM “MMTC” Yogyakarta) mungkin bisa memberikan insight ke kami dan kerja sama terkait dengan komunikasi publik dan kehumasan,” ujar Kepala Dinas Kominfo DIY.

Pemaparan selanjutnya dari Ketua STMM “MMTC” Yogyakarta, Ir. Noor Iza, M.Sc., terkait dengan topik audiensi tersebut dan harapan agar hal-hal baik dapat menyertai sehingga kerjasama bisa berjalan dengan lancar. Lanjut pada topik, Noor Iza berbagi pengalaman ketika menjabat menjadi Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informasi 2016 silam. Pemerintah menekankan bahwa komunikasi publik pemerintah harus bagus dengan bergerak cepat, tanggap, dan jangan membuat masyarakat menunggu. Strategi penguatan dimulai dengan penguatan SDM yang mampu berdaya saing. Noor Iza juga memberikan apresiasi mengenai penugasan kehumasan yang sudah mulai berubah condong pada hal-hal positif. Dari pengalaman tersebut, Noor Iza dapat menarik kesimpulan dibutuhkan adanya strategi kehumasan, khususnya dalam instansi pemerintahan. Selain itu, agar berjalan dengan baik, visi kehumasan hendaknya dapat mendukung visi pemda. Menutup sambutan, Ketua STMM “MMTC” Yogyakarta memberikan wejangan, bahwa informasi lambat laun semakin sensitif.

Diskusi dilanjutkan ke sesi tanya jawab terkait komunikasi publik dan kehumasan yang diawali dengan Kepala Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY, Drs. Imam Pratanadi,  M.T. Ia menggarisbawahi pentingnya humas sebagai perantara antara publik, Pemda DIY, dan Gubernur DIY sekaligus menanyakan tindak lanjut dari penguatan komunikasi publik dan kehumasan. Ia juga menyinggung pemenuhan tenaga kerja di lingkungan OPD dari magang.

“Magang ini tidak lagi asal menerima (mahasiswa). Harus memastikan mampu membantu dan memiliki basis kehumasan,” ujarnya. Terutama bila mahasiswa memiliki kemampuan untuk membuat narasi, berita, multimedia, dan membantu mengoperasikan media sosial. Jadi, ilmu yang didapat selama perkuliahan tidak hanya untuk belajar, tetapi juga dipraktikan.

Pranata Humas Madya Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji, S.H., M.Ec.Dev., turut melempar pendapat berkaitan dengan kondisi di Pemda DIY, khususnya di bidang kehumasan. Pelaksanaan kehumasan memerlukan sumber daya manusia tambahan, terutama di OPD teknis. Ia juga memberikan saran apabila ada mahasiswa dari STMM “MMTC” Yogyakarta yang magang, dapat  diarahkan untuk mengisi kursi-kursi kosong di OPD. Apalagi kaitannya dengan isu dan krisis melalui media sosial yang cukup sulit dibendung.

Berkaitan dengan pendapat tersebut, Noor Iza menjelaskan bahwa ia dan jajaran sudah berdiskusi untuk estimasi waktu magang dengan pertimbangan mahasiswa dapat benar-benar berkontribusi dan mempelajarinya dengan maksimal. Namun, tentu saja hal ini masih akan didiskusikan lebih lanjut. Masih berkaitan dengan magang, kebutuhan tenaga kerja di instansi bisa disesuaikan, jadi tidak hanya berasal dari Ilmu Komunikasi atau Humas. Jika membutuhkan pembuatan  infografis atau desain dapat memanggil mahasiswa dari jurusan animasi.

Siti Chotijah mewakili humas dan program studi di STMM “MMTC” Yogyakarta turut memberikan masukan terkait kerja sama yang bisa dilakukan, yakni riset dan mitigasi di bidang komunikasi publik.

Sebelum melanjutkan sesi diskusi moderator menjelaskan hal konkret dalam diskusi ini perlu ada tindak lanjut dari STMM “MMTC” Yogyakarta, Dinas Kominfo DIY, Biro Humas, sehingga ada payung regulasi.

Menambahkan terkait kerjasama di pemda, Kepala Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY menginformasikan alur yang dibutuhkan, “pertama kali butuh kesepakatan dan perjanjian oleh Gubernur dan instansi OPD yang melaksanakan atau pelaksana teknisnya.”

Menutup audiensi kali ini, bidang kehumasan menjadi hal penting yang dibutuhkan instansi-instansi OPD, apalagi di tengah arus informasi yang berjalan dengan cepat. Selain itu, adanya audiensi penguatan Komunikasi Publik dan Kehumasan Pemda DIY ini, tidak hanya tertinggal sebagai diskusi saja. Semoga dapat ditindaklanjuti, berjalan dengan baik dan lancar.

Berita Terkait :


KOMENTAR PEMBACA
procesing . . .