Dinas Kominfo DIY Selenggarakan Pelatihan E-Business di Kalurahan Sidorejo Gunung Kidul
Munculnya istilah e-business secara gamblang memiliki tujuan dalam meningkatkan efisiensi usaha, menekan biaya, dan memberi akses yang lebih luas bagi partner dan pelanggan perusahaan. Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) DIY merespon hal tersebut dengan turut mengambil peran dalam mendukung peningkatan menuju UMKM berkelas dengan mengadakan kegiatan Pelatihan E-Business. Dinas Kominfo DIY menyelenggarakan pelatihan yang didanai oleh Dana Keistimewaan pada Kamis, 14 September 2023 di Pendopo Kalurahan Sidorejo, Kapanewon Ponjong, Gunungkidul, yang diikuti oleh warga masyarakat yang memiliki usaha.
Acara diawali dengan doa bersama dan sambutan dari Sidiq Nur Syafi’i, S.Pd.I. Dalam sambutannya Sidiq menuturkan bahwa menjalankan bisnis tentu membutuhkan modal karena modal merupakan roda penggerak utama dalam usaha. Lurah Sidorejo mengatakan bahwa kedepannya selalu ada inovasi dari Pemda DIY, yang mana dapat meningkatkan modal bagi para pelaku usaha.
Hari Edi Tri Wahyu Nugroho, SIP., M.Si selaku Kepala Dinas Kominfo DIY yang hadir dalam kegiatan tersebut turut memberi sambutan. Hari menjelaskan, Pemda DIY melalui Dinas Kominfo DIY dan Dinas Kominfo Gunungkidul pada tahun 2025 memiliki target adanya pemasangan internet melalui Fiber Optik dengan harapan seluruh masyarakat dan kalurahan dapat terkoneksi. Hari berharap adanya jaringan internet akan semakin memantapkan aktivitas ekonomi bisnis yang ada di kalurahan ini. Selain itu, jaringan internet yang akan dipasang pada Kalurahan tersebut dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran, dengan mengadopsi sistem Jogja Belajar yang disediakan oleh Pemda DIY. Hari juga menambahkan, bahwa saat ini internet dan alat komunikasi menjadi salah satu hal yang cukup fundamental dalam menunjang aktivitas masyarakat.
Menutup sambutan, Kepala Dinas Kominfo DIY berpesan bahwa masyarakat dapat mengajukan berbagai pelatihan kepada Pemda DIY yang diharapkan dapat mendongkrak gairah perekonomian di daerah ini.
Materi pertama disampaikan oleh Sunaji Zamroni, M.Si sebagai Pendiri Alterasi Indonesia dan Peneliti di UNU Yogyakarta. Materi yang dibawakan memiliki topik “Pemberdayaan Masyarakat Untuk Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat”. Membahas tentang pemberdayaan, Sunaji dalam materinya menyajikan video durasi enam menit dengan bagaimana melalui pemberdayaan masyarakat dapat berdikari. Motivasi kecil ini diputar dengan tujuan meningkatkan kreativitas terutama dalam menghadapi tantangan oleh UMKM terkait kreativitas pengelolaan dan inovasi produk. Sunaji menegaskan bahwa langkah kecil yang dilakukan dan menjaga konsistensi motivasi merupakan kuncian dalam usaha.
Secara interaktif, Sunaji mengajak pelaku UMKM untuk menyelami materi yang tertayang dalam video. Peneliti yang berkiprah di UNU tersebut terus memantik peserta dengan berbagai materi utamanya terkait produk unggulan yang berasal dari Kalurahan Sidorejo. Lebih lanjut, gotong royong dalam bisnis menjadi hal fundamental terutama dalam memasarkan produk. Kolaborasi tersebut bertujuan untuk memperluas jangkauan pemasaran terutama hingga kota dan negara lain.
Sebagai penutup materi, Sunaji berharap adanya kolaborasi dan konsistensi dalam menjalankan bisnis diharapkan dapat menjangkau secara luas pemasaran, menaikan omzet, dan paling penting bagaimana melibatkan internet secara bijak dalam berbisnis.
Selanjutnya, materi kedua disampaikan oleh Wisnu Nugroho, S.Kom., selaku Owner 6 miles Coffee dengan membawakan tema “Teknik Fotografi Produk Menggunakan HP”. Secara detail Wisnu membedah bagaimana teknik fotografi dasar, yaitu dengan mengenali berbagai fitur-fitur pada kamera yang user. Wisnu membahas secara dalam tentang komposisi objek dengan pertimbangan The Rule of Third atau aturan 1/3 rules, dimana objek ditempatkan pada pojok gambar guna memberi kesan dinamis pada objek foto. Selanjutnya adalah memaksimalkan grid dalam kamera dalam membantu posisi The Rule of Third. Wisnu juga membagikan tips dalam melihat referensi atau inspirasi foto dengan membuka internet dan mengunjungi website seperti Pinterest, Pexel, dan Unsplash. Soal editing, Wisnu merekomendasikan beberapa aplikasi bebas pakai seperti Snapseed, PicsArt, dan fitur bawaan HP.
Peralatan penunjang seperti Soft Box, Kertas ManilaX Tripod, Reflektor, dan Studio Mini turut dipandang penting dalam kesuksesan mendapat objek foto yang baik. Alat-alat tersebut tidak harus dibeli, bagi Wisnu, para audiens dapat memanfaatkan barang bekas atau yang ada di sekitar, seperti lighting dengan cahaya matahari, kertas manila dengan kain atau baju putih, dan studio mini yang terbuat dari kardus bekas.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan praktik pemotretan menggunakan alat sederhana oleh para pelaku usaha. Secara antusias, peserta berpartisipasi dalam memfoto berbagai produk yang dibawa seperti bakso goreng, tahu kupat, rempeyek, hingga produk-produk lainnya.
Melanjutkan materi, Nova Ardiyanto sebagai narasumber ketiga mengisi dengan topik “Sosial Media Marketing”. Content Creative Infotekno tersebut membuka materi tentang bagaimana pengetahuan media sosial seperti Instagram, Tiktok, dan Facebook dapat menjadi media marketing. Berdasarkan data, kurang lebih sekitar 167 juta orang di Indonesia memakai media sosial. Sehingga niscaya media-media tersebut mampu menjadi media terutama menjual dan mencari konsumen.
Secara spesifik Nova memberikan tips bagaimana akun Instagram dapat dimaksimalkan menjadi media berbisnis, yaitu dengan mengubah akun personal menjadi akun bisnis, mempelajari berbagai algoritma Instagram, dan terakhir secara konsisten memposting produk yang ada. Tak kalah penting, Nova memberi mini workshop bagaimana melakukan pemindahan instagram personal ke akun bisnis. Mendorong bertumbuhnya followers, Content Creator Creative Infotekno tersebut memberikan strategi kepada para pelaku usaha untuk aktif mengikuti user yang sama-sama memiliki ketertarikan.
Lain hal, tools AI seperti OpenAIGPT juga dapat dimaksimalkan terutama dalam membuat narasi yang akan digunakan dalam media sosial. Nantinya, pelaku UMKM dapat meraup berbagai inspirasi tulisan, masukan, dan sumber yang beragam. Tak lupa strategi pembuatan konten Instagram juga dibagikan dalam pelatihan ini yaitu dengan memperhatikan hook di 3 detik pertama, To Do Point (langsung ke inti video), membubuhkan hastag, dan penggunaan sound yang tepat.
Melanjutkan sesi kedua, Pelatihan E-Business dibuka oleh Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Dinas Kominfo DIY yaitu Riris Puspita Wijaya Kridaningrat, S.T., M.Acc. Pada pembukaan, Riris mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi salah satu pendampingan yang dilakukan Dinas Kominfo DIY, yang mana pada waktu terdekat Pemda DIY akan membangun jaringan infrastruktur berupa internet di kalurahan ini. Riris menambahkan bahwa penggunaan internet diharapkan dapat digunakan secara bijak terutama dalam menunjang kegiatan bisnis di Kalurahan Sidorejo. Selanjutnya, Ia juga menyinggung soal adanya BUMKal di kalurahan Sidorejo yang sudah berjalan, namun masih memiliki unit terbatas. Riris berharap dengan adanya BUMKal juga dapat menjadi jembatan bagi pelaku UMKM untuk mengembangkan potensi usahanya. Menutup sesi, Kepala Bidang IKP berharap dengan adanya pelatihan tersebut mampu membuka khazanah pengetahuan terutama tentang pengembangan e-business.
Melanjutkan sesi materi pertama, Akhmad Nasir selaku Direktur DOT Studios membawakan topik mengenai “Strategi Digital Marketing”. Mengawali materi, Akhmad berbagi cerita mengenai bisnis. Ia mengatakan dalam bisnis pemasaran, perseorangan dapat menjalankan peran sebagai pelaku usaha maupun reseller dalam sebuah bisnis. Tentu untuk menggaet hati konsumen, pengusaha membutuhkan sebuah strategi dari pemasaran terutama dalam hal mendeskripsikan produk.
Secara lebih dalam, Direktur DOT Studios mengajak audiens untuk mengenal mengenai aktivitas berinternet masyarakat. Artinya, bagaimana pola atau aktivitas jam warga berinternet ini dapat berpengaruh oleh pelaku usaha. Misalnya, saat ini banyak masyarakat dengan usia 18 hingga 44 tahun menggunakan internet, yang mana ada tendensi bagi masyarakat untuk membeli produk pelaku UMKM. Selain itu, internet sebagai alat juga memberi jawaban bagi masyarakat dalam mencari berbagai hal. Katakanlah search engine yang mampu menampilkan secara detail berbagai produk, yang kemudian menjadi salah satu pertimbangan masyarakat untuk membeli.
Menganalogikan digital marketing seperti torong, Akhmad membeberkan bahwa fungsi digital marketing dapat menjadi filter bagi konsumen. Artinya, ketika digital marketing diterapkan, ada proses penetrasi informasi mulai dari belum kenal produk menjadi kenal, kemudian menyukai produk lalu membelinya, selanjutnya melakukan pembelian lagi hingga menyaring segala intisari yang mana timbul sebuah rekomendasi dan dengan goals omzet tinggi.
Selain itu, Ia juga memberikan berbagai strategi dalam menarik hati konsumen terutama dengan menawarkan berbagai diskon, konten yang menarik, menjaga kualitas produk, cepat merespon pesan, dan memaksimalkan fitur maps sebagai penanda lokasi.
Materi selanjutnya, disampaikan oleh dua narasumber yaitu Wisnu Nugroho, S.Kom selaku Owner 6miles Coffee dengan tema “Teknik Fotografi Produk Menggunakan HP” dan Nova Ardiyanto selaku Content Creative Infotekno dengan materi “Sosial Media Marketing”.
Pelatihan E-Business kali ini, menjadi salah satu episentrum bagi UMKM dalam mendapat khazanah pengetahuan dalam peningkatan kualitas usaha, sekaligus bagaimana internet dapat digunakan secara bijak dalam berbisnis. (@kominfodiy)
- Diskominfo DIY Laksanakan Shalat Dzuhur Berjamaah Dan Kultum Ramadhan
- Sosialisasi Penyelenggaraan Perizinan Penyiaran Secara Online
- Kominfo DIY Gelar Forum Perangkat Daerah Penyusunan RKPD 2020
- SPBE untuk Wujudkan Pemerintahan Efisien dan Efektif
- Kunjungan Kerja dari Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Lampung