Jogja Kota Toleransi
Yogyakarta (15/05/2018) – Asisten Pemerintah dan Kesra Setda DIY, Drs. Sulistyo, S.H., CN., M.Si, menegaskan, anarkis adalah apabila seseorang melakukan sesuatu dengan merusak fasilitas ataupun merusak apapun yang ada, termasuk melukai orang lain. Jogja sebagai daerah istimewa jelas tidak ‘mengenal’ hal-hal yang demikian.
Hal ini diungkapkannya dalam Talkshow dengan tema ‘Kearifan Lokal Dapat Menangkal Anarkis di DIY untuk Menyongsong Hari Kebangkitan Nasional” di Studio Jogja TV, Selasa (15/05). Menurut Sulistyo, bentuk-bentuk tindakan anarkis diantaranya, apapun yang menyebabkan orang lain menderita, mengakibatkan orang lain tidak berdaya atau mengakibatkan kondisi di sekitar rusak.
“Intinya, anarkis adalah upaya-upaya kekerasan untuk menyampaikan sesuatu. Demo itu boleh, karena merupakan hak yang dilindungi undang-undang, tetapi apabila tindakan disertai dengan merusak fasilitas public, tentu itu melanggar, dan termasuk kriminal,” ujarnya.
Drs. Sulistyo, SH., CN., M.Si pun mengajak masyarakat Yogyakarta menyongsong Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). “Mari kita ciptakan suasana Yogyakarta yang kondusif, tentram, tertib, terlindungi, dan bangkit kembali untuk membangun Indonesia yang lebih baik. Yogyakarta memiliki masyakarat yang toleransi,” imbuhnya
Kepala Kesbangpol DIY Agung Supriyono, SH., menyampaikan, saat ini DIY belum termasuk darurat anarkis. Tentunya kondisi yang aman dan tentram juga harus diupayakan agar tindakan-tindakan anarkis tidak terjadi di Yogyakarta.
“Yogyakarta termasuk salah satu daerah yang masyarakatnya menjunjung tinggi kearifan lokal rasa toleransi yang tinggi terhadap sesama. Tentunya kearifan lokal inilah cara yang paling tepat untuk menangkal anakisme,” ujarnya.
Dilaksanakannya talkshow ini bertujuan untuk meningkatkan kembali pentingnya fondasi kebangkitan nasional Indonesia untuk mencegah meluasnya tindakan anarkis yang terjadi. Menurut Agung Supriyono, SH., bangsa Indonesia dibentuk untuk satu agama, satu suku, dan satu golongan tertentu, tapi bangsa ini untuk sabang sampai merauke. (Nd,Af)
HUMAS DIY
- EVALUASI DENGAR PENDAPAT PT. RADIO PAMORING ADAGIO (SMART FM)
- Upacara Peringatan Hari KORPRI ke-46
- Layanan Informasi Publik Sebagai Sarana Komunikasi Publik
- MCAP "Mobile Community Access Point"
- "Pemberdayaan Komunitas Difabel melalui Media Online"