Kemenkominfo RI dan Pemda DIY selenggarakan Kick Off Jogja Smart Province 2.0
Yogyakarta – Rabu (12/07/2023) Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo RI) dan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) menggelar Kick-off Jogja Smart Province 2.0 : Harmonisasi Manusia dan Teknologi yang bertempat di Royal Ambarrukmo Yogyakarta. Dalam sambutan, Sri Sultan Hamengku Buwono X selaku Gubernur DIY secara tegas menyatakan, Jogja Smart Province (JSP) diharapkan dapat menghantarkan pengelolaan berbagai sumber daya secara efektif dan efisien dalam menyelesaikan berbagai tantangan di DIY.
Dimulainya konsep Digital Government Services (DGS) yang dituangkan dalam Peraturan Gubernur DIY Nomor 42 Tahun 2006, menjadi cikal bakal diterapkannya smart province di DIY. Oleh sebab itu, pada tahun 2017 pembangunan sarana dan prasarana Jogja Smart Province telah menjadi Program Prioritas Pembangunan DIY, sebagaimana dikuatkan dalam Keputusan Gubernur DIY Nomor 163/KEP/2017 dan Nomor 353/KEP/2021. Pada tahun 2017, pembangunan sarana dan prasarana Jogja Smart Province telah menjadi Program Prioritas Pembangunan DIY, sebagaimana dikuatkan dalam Keputusan Gubernur DIY Nomor 163/KEP/2017 dan Nomor 353/KEP/2021. Tindak lanjut dari adanya program prioritas tersebut, berbuah Peraturan Gubernur DIY No. 46 Tahun 2019 tentang Rencana Aksi Daerah Jogja Smart Province 2019-2023. Adapun Jogja Smart Province tahun 2023 merupakan wujud dari kesungguhan menciptakan pemerintah yang cerdas, inovatif, dan berkelanjutan.
Melalui Visi Misi Gubernur DIY tahun 2023-2027, program yang saat ini dikenal sebagai JSP, diimplementasikan sebagai tindak lanjut dari percepatan transformasi spasial atau model transformasi kelembagaan dengan pemanfaatan teknologi informasi yang memiliki nilai harmonisasi manusia dengan teknologi. Semangat itulah yang nanti akan menjadi lokomotif bagi pengembangan JSP 2.0 di DIY, dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang terdigitalisasi dengan wujud nyata pelayanan publik yang terintegrasi.
Memberikan mukadimah pada kegiatan tersebut, sambutan pertama disampaikan oleh Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (APTIKA), Samuel A. Pangarepan secara daring. Beliau menyampaikan lima mandat percepatan Transformasi Digital Nasional yang diamanatkan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Selain itu, beliau menyampaikan peran Kemenkominfo RI dalam implementasi e-government dari segala lini dengan pemanfaatan teknologi. Pada kesempatan tersebut, Samuel mengapresiasi penuh daerah yang sudah menerapkan Smart Province termasuk di DIY. Selanjutnya, dalam penyusunan master plan, Kemenkominfo RI juga berkomitmen untuk melakukan pendampingan kepada daerah pelaksana.
Rasa bangga dan apresiasi atas implementasi JSP fase pertama juga disampaikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X selaku Gubernur DIY. Ngarsa Dalem juga menambahkan segala capaian yang sudah diwujudkan oleh JSP hingga tahun 2023 antara lain pada terwujudnya Data Center hingga terbentuknya Jaringan Intra Pemerintah Daerah. Gubernur DIY juga menuturkan, bahwa JSP diharapkan menjadi segala bentuk inisiasi solusi indikatif dari segala penyelesain permasalahan yang berkaitan dengan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Sehingga dengan bimbingan teknik yang diselenggarakan ini dapat menjadi wujud nyata dalam menyusun prosedur pelayanan yang akomodatif terhadap kebutuhan masyarakat.
Memasuki sesi pengantar diskusi oleh Ir. Lukito Edi Nugroho, M.Sc., Ph.D, selaku Tim Penyusun Master Plan JSP, beliau menyampaikan bagaimana cikal bakal smart province sudah digagas sejak tahun 2006. Berikutnya, menyikapi adanya pemanfaatan TIK dalam menyelesaikan isu-isu strategis, beliau berpesan untuk tetap menyeimbangkan peran TIK tanpa harus menghilangkan nilai kemanusian.
Lain hal, Lukito juga memberikan gambaran umum terkait enam dimensi kepada Kelompok Kerja (Pokja). Pada Pokja Smart Province yang akan didiskusikan, terdapat 6 pokok bahasan yaitu Smart Governance, Smart Branding, Smart Economy, Smart Living, Smart Society, dan Smart Environment. Tim Penyusun Master Plan JSP tersebut, juga mengadakan diskusi bersama Koordinator pada masing-masing Pokja terkait gambaran umum rencana pengembangan setiap dimensi pada masa yang akan datang. Beberapa diantaranya disampaikan mengenai teknologi harus diselaraskan dengan lingkungan sekitar sehingga masyarakat tetap dapat hidup dengan nyaman. Kemudian, membangun kehidupan sosial yang tentram dan menciptakan partisipasi publik yang tinggi. Terakhir bagaimana menciptakan lingkungan yang sehat dengan penyusunan sistem satu pintu dan saling integrasi.
Beralih dari kacamata Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu selaku Penghageng Kawedanan Tandha Yekti Keraton Kasultanan Ngayogyakarta, menyampaikan pandangan dari sisi teknologi informasi dan digitalisasi. Belajar dari maraknya kasus penyalahgunaan data oleh oknum tidak bertanggung jawab akhir-akhir ini, beliau mengimbau pemerintah agar lebih berhati-hati dalam pengarsipan data sehingga dapat meminimalisir penyalahgunaan data. Termasuk dalam pemilihan vendor aplikasi, disarankan harus lebih teliti dan memilih vendor yang sudah memiliki riwayat pekerjaan yang baik. Selain itu dalam pengembangan aplikasi diimbau juga untuk mengembangkan pengaman data. Berbicara mengenai aplikasi, GKR Hayu melihat pengembangan ke depan patut melihat keefektivitasannya, artinya perlu mempertimbangkan sumber daya yang terlibat dan nilai pembeda dari aplikasi tersebut. Terinspirasi dari ucapan Ngarsa Dalem kaitannya dengan pengembangan JSP dengan marwah Harmonisasi Manusia dan Teknologi, GKR Hayu menyampaikan bahwa modernisasi bukan berarti westernisasi, yang mana manusia harus lebih diprioritaskan dibandingkan dengan teknologi.
Beralih dan melihat dari kacamata TIK, wakil Pimpinan PLN UP3 Wilayah Yogyakarta, Adi Dwi Laksono memberikan pemaparan dan pandangan dari segi infrastruktur penunjang Smart Province yang ada DIY. Salah satunya termanifestasi dengan adanya Gardu Induk dan Trafo yang secara kapasitas sangat memungkinkan tersedia jika membutuhkan tambahan daya. Pada saat ini, penambahan dan pengembangan infrastruktur penunjang sedang ditambah untuk meningkatkan layanan dimana PLN mendukung penuh pengembangan Smart Province. Sebagai informasi, transformasi layanan secara digital di PLN juga dilakukan, sehingga segala kebutuhan dapat diakomodasi dan dimonitoring dengan satu perangkat saja.
Melanjutkan sesi dialog, Pimpinan Telkom DIY mengungkapkan rasa antusiasnya kepada penerapan Smart Province di DIY. Beliau menambahkan jika Telkom siap menunjang DIY untuk konsultasi terkait digitalisasi arsip dan lain sebagainya. Beliau juga menegaskan bahwa Telkom Grup sangat terbuka dengan memberikan dukungan infrastruktur untuk membuka fiber optic.
Beralih dari pimpinan Telkom DIY, Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Drs. Beny Suharsono, M.Si. menyampaikan alasan DIY melakukan Kick-off Jogja Smart Province 2.0 adalah terjadi
harmonisasi manusia dan teknologi. Artinya bahwa manusia harus diposisikan sebagai subjek bukan lagi objek dengan perkembangan teknologi. Selain itu Beny melihat bahwa pada saat ini manusia harus mengendalikan dan memanfaatkan teknologi, bukan malah teknologi yang mengendalikan manusia. Sekretaris DIY juga menambahkan jika Smart Province ini adalah peta jalan terkait pelayanan publik yang lebih baik lagi kedepannya. Menutup sesinya, beliau juga menyampaikan agar kick-off tidak hanya berhenti di kick saja, namun dapat diselesaikan sesuai dengan rencana JSP sesuai dengan alur waktu dan rencana.
Terselenggarakannya kick-off Jogja Smart Province 2.0: Harmonisasi Manusia dan Teknologi diharapkan adanya susunan Master plan Smart Province dengan keluaran sebagai berikut:
Menyediakan landasan materi dan implementasi praktis rencana pengembangan provinsi berdasarkan konsep Smart City; Menciptakan integrasi, sinkronisasi, dan sinergi antara perencanaan pengembangan Smart City di tingkat provinsi dan kabupaten/kota serta dengan pusat; Menjamin terakomodasinya sasaran pembangunan di dalam RPJMN dalam dokumen perencanaan Smart Province; Mendorong proses pengembangan Smart Province yang efektif, efisien, inklusif, dan partisipatif.
Setelah mendengarkan pandangan beberapa pemangku kepentingan yang terlibat dalam Kick-off Jogja Smart Province 2.0: Harmonisasi Manusia dan Teknologi, sesi dilanjutkan dengan Forum Group Discussion (FGD) yang terbagi ke dalam enam grup yang membahas dimensi dalam Smart Province.
- Dinas Komunikasi dan Informatika DIY menyelenggarakan Pelatihan Penetration Testing bagi Tim JOGJAPROVCISRT
- Audiensi Penguatan Komunikasi Publik dan Kehumasan Pemda DIY
- PPID sebagai Cikal Bakal Ekosistem Keterbukaan Informasi Publik
- Gubernur DIY Hadiri Hari Bakti TNI AU
- Angka Kelahiran Total DIY di Bawah Nasional